COLECTION PHOTO
colek
Selasa, 24 Juli 2012
GUNUNG SEMERU / MAHAMERU
Lumajang (ANTARA News) - Jumlah pendaki baik wisatawan manca negara maupun domestik yang naik ke Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut sejak jalur pendakian dibuka hingga hari ini mencapai 1.051 orang.
"Animo pendaki untuk naik ke Semeru cukup tinggi sejak dibuka secara resmi pada 9 Mei 2012 hingga hari ini mencapai 1.051 pendaki," kata Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah II di Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, Selasa.
Menurut dia, jumlah pendaki rata-rata per hari sekitar 80-90 orang, sehingga petugas TNBTS di Pos Ranu Pani sempat kewalahan dengan banyaknya jumlah pendaki yang naik ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Banyak pecinta alam yang memanfaatkan libur panjang pekan lalu yang bertepatan dengan Kenaikan Isa Almasih untuk mendaki ke Semeru," tuturnya.
Anggoro menegaskan TNBTS hanya memberikan rekomendasi atau izin kepada para pendaki untuk melakukan pendakian hingga pos Kalimati saja, sehingga pendaki dilarang naik ke puncak Semeru (Mahameru).
"Dengan status Semeru masih Waspada (Level III), maka jalur pendakian dibatasi pada Pos Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung ," paparnya.
Ia menjelaskan petugas juga memasang pengumuman tentang batas pendakian Semeru di Pos Kalimati karena kawah Jonggring Saloko sewaktu-waktu dapat mengeluarkan letusan berupa material vulkanik, apabila pendaki nekat naik ke Mahameru.
"Saya mengimbau kepada para pendaki untuk mematuhi rekomendasi TNBTS tentang batas pendakian hingga Pos Kalimati demi keselamatan para pendaki," katanya.
Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemoro Tunggal - Mahameru.
"Saya juga imbau para pendaki untuk mematuhi jalur pendakian yang sudah ditentukan oleh TNBTS agar tidak tersesat karena tim survei sudah membersihkan jalur pendakian Semeru itu, sedangkan jalur lain tidak dibersihkan," katanya.
Sebelumnya dua pendaki asal Surabaya terpisah dari rombongannya sebanyak lima orang. Keduanya tersesat di jalur pendakian Gunung Semeru pada Sabtu (19/5) sore tepatnya di kawasan Sumbermani.
MISTERI LERENG SEMERU
bagi sobat pendaki semeru q cuma memberitahu bahwa ada terdapat manusia merah dan manusia hitam di daerah lereng semeru, tempatnya manusia merah terdapat dilereng daerah oro-oro ombo keselatan. dan manusia hitam terdapat didaerah lereng utara antara jembatan ireng-ireng ke daerah persil senduro kalaw gk percaya magrib pas azan anda tunggu di jembatan ireng-ireng
Bagi para penakluk gunung, Mahameru pasti sudah tidak asing lagi. Nama lain dari puncak Gunung Semeru di Jawa Timur ini memang memiliki nilai tantangan tersendiri bagi pendaki.
Mahameru merupakan nama lain dari puncak Gunung Semeru. Mahameru merupakan puncak gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa dengan ketinggan sekitar 3.676 mdpl. Gunung ini berada di dua kabupaten sekaligus, yaitu Malang dan Lumajang.
Untuk bisa menaklukan Puncak Mahameru, para pendaki biasanya menggunakan jalur pendakian yang dimulai dari Ranu Pane, nama daerah di Kota Apel, Malang. Dari sini, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju kawasan Danau Ranu Kumbolo selama kurang lebih setengah hari.
Di lokasi ini, para pendaki biasanya mulai mendirikan tenda untuk bermalam. Selain melepas lelah, pendaki juga bisa menyaksikan indahnya Danau Ranu Kumbolo. Pemandangan makin cantik saat pagi hari. Udara yang sejuk, air danau yang tenang, dan cantiknya sunrise akan memberikan semangat baru untuk melanjutkan perjalanan.
Selanjutnya, Anda harus terus mendaki menuju Pos Kalimati. Pos para pendaki ini berada di ketinggian 2.700 mdpl. Asyiknya di pos dengan hamparan padang rumput ini, Anda bisa menyalakan api unggun dari ranting-ranting pohon cemara yang sudah kering.
Perjalanan bisa dilanjutkan ke arah timur dan menuju pos selanjutnya, yaitu Arcopodo. Namun, Anda harus berhati-hati saat berada di Pos Kalimati dan Pos Arcopodo, sebab ada hama tikus gunung yang bisa saja menganggu perjalanan.
Selain itu, ada misteri yang berkembang di tengah para pendaki selepas pos ini. Orang Jawa sering menyebutnya dengan nama 'oyot kesimpar' yang berarti seseorang akan tersesat. Tidak sedikit pendaki yang dibuat linglung di sini, berputar-putar di lokasi yang sama.
Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Misteri tersebut bisa saja tidak akan terjadi jika Anda memperbanyak doa dan mengurangi sikap sombong di sepanjang perjalanan. Walaupun itu hanya sebuah misteri, namun tidak ada salahnya untuk diperhatikan selama pendakian.
Kawasan Arcopodo berada diketinggian 2.900 mdpl. Kawasan ini merupakan daerah vegetasi terakhir Gunung Semeru, selanjutnya Anda akan melewati bukit berpasir.
Dari kawasan Arcopodo, Anda masih memerlukan waktu selama 3-4 jam berjalanan untuk bisa sampai ke Puncak Mahameru. Perjalanan menuju puncak akan semakin berat. Padang pasir yang curam dan licin menjadi tantangan tersendiri. Ada baiknya jika semua barang bawaan, Anda tinggal di Kawasan Arcopodo, sebab dikhawatirkan akan mempersulit perjalanan Anda.
Ketika sampai di Mahameru, Anda akan disambut dengan suhu sekitar 4-10 derajat celcius. Selain itu, tentu saja pemandangan indah yang mungkin saja tidak akan pernah Anda lupakan seumur hidup. Ya, ini merupakan puncak tertinggi di Pulau Jawa.
Matahari terbit akan tampak cantik dari Mahameru. Belum lagi kabut tebal yang menyelimuti kawasan gunung, sangat sayang jika tidak segera diabadikan.
Akan tetapi, pemandangan yang indah di puncak gunung jangan sampai membuat Anda kurang memerhatikan daerah sekitar. Di sebelah selatan Mahameru terdapat gas beracun dan aliran lahar. Adalah Soe Hok Gie, seorang aktivis Indonesia yang wafat di Puncak Mahameru pada tahun 1969 akibat menghirup gas beracun tersebut.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, yaitu antara bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Pada musim hujan, jalur pendakian sering longsor dan rawan badai.
Jadi, siapkan mental dan nyali Anda untuk menaklukan Puncak Mahameru. Selamat mendaki!
Setiap penggemar pecinta Alam khususnya pendaki gunung...pasti memiliki keinginan untuk mencapai salah satu puncak tertinggi di Indonesia ini. KArena memang gunung semeru merupakan favorit pendakian. Apakah ini karena misteri yang terkandung didalamnya ataukah hanya sekedar menikmati keindahan alamnya yang memang luar biasa.
Misteri gunung Semeru tak ubahnya juga seperti misteri gunung-gunung lain di Pulau Jawa. Seperti misteri gunung Merapi di Jawa Tengah, misteri gunung Lawu, Misteri gunung Bromo, Misteri Gunung Slamet. Dan hampir semua Gunung memiki misterinya sendiri-sendiri. Misteri ini melegenda dan menjadi kisah rakyat yang diceritakan secara turun temurun.
Bagaimana dengan Gunung Semeru...?
Gunung Semeru yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (DPL) merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa. Semeru menyuguhkan keindahan alam dan menyimpan aneka misteri gaib. Meski akhir-akhir ini Gunung Semeru sering mengeluarkan lahar dingin, hujan abu dan lelehan lahar yang turun dari bibir kawah yang bernama Kawah jonggring Saloko, namun hal tersebut tidak membuat warga takut.
Sebab mereka yakin, jika gunung meletus, 'penguasa' yang ada di gunung tersebut akan menyampaikan tanda-tanda yang tidak mampu dinalar oleh manusia biasa. Dan yang bisa menangkap tanda-tanda tersebut hanya satu orang, yakni Mbah Dipo yang dipercaya sebagai 'juru kunci' Mahameru, nama puncak Semeru. Mbah Dipo mirip Mbah Maridjan, 'juru kunci' Gunung Merapi. Mbah Dipo tinggal di Dusun Kamar A, daerah yang sangat rawan apabila Semeru benar-benar meletus dan mengeluarkan lahar panas yang melintas di Sungai Curah Kobokan dan Sungai Lengkong.
Namun sayangnya mereka kini tak punya lagi seorang juru kunci seperti Mbah Dipo. Mbah Dipo telah meninggal dunia 2 tahun lalu. "Beberapa tahun lalu sebelum Mbah Dipo meninggal, saya sempat bertemu beliau. Beliau mengatakan tidak akan pernah terjadi apa-apa semasih ada saya, tapi sayang sekarang Mbah Dipo sudah meninggal," kata Suwandi (55), warga Dusun Curah Kobokan, Lumajang, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (27/02/2007). Seandainya Semeru benar-benar meletus hanya satu pesan Mbah Dipo yang diingat Suwandi hingga kini. "Jangan pernah lari ke arah Desa Gunung Sawur tapi larilah menuju ke arah sungai.
Tapi kita sebagai manusia semuanya kita kembalikan lagi kepada Yang Di Atas," kata Suwardi. Konon puncak Mahameru diyakini sebagai tempat suci, tepatnya istana para dewa. Warga yang tinggal di lereng Semeru mupun pendaki gunung itu percaya roh para dewa masih setia menjaga Mahameru. Hantu Cantik Yang juga menarik adalah pengakuan para pendaki gunung yang melihat sesuatu yang aneh di malam hari. Mereka mengaku melihat cahaya berwarna oranye di tengah Danau Ranu Kumbolo yang berubah wujud menjadi sesosok hantu wanita cantik.
Selain itu di danau tersebut juga terdapat banyak ikan mas yang tidak diketahui asal muasalnya, tiba-tiba saja ada. Diyakini ikan-ikan tersebut adalah jelmaan dari hantu wanita cantik serta para dayang-dayangnya.
Haram hukumnya bagi warga sekitar Mahameru maupun para pendaki untuk memancing ikan mas di sana. Percaya atau tidak, yang jelas cerita mistis itu masih hidup hingga kini di tengah kecantikan Semeru.
Semeru adalah gunung tertinggi di tanah Jawa. Letaknya berada di Propinsi Jawa Timur. Bersanding dengan Bromo dan Arjuna, meski tak sedekat hubungan Sindoro-Sumbing atau Merapi-Merbabu di Jawa Tengah.
Mahameru adalah sebutan untuk Puncak Semeru. Gunung berketinggian 3676 meter di atas permukaan laut ini memiliki banyak kisah yang mampu menarik perhatian para pendaki. Sosok Shoe Hoek Gie, tokoh tahun 70-an pun memiliki hubungan dengan gunung Semeru. Di tempat inilah, Hoek Gie harus menghembuskan nafas yang terakhirnya.
Untuk naik ke gunung ini, salah satu jalur yang banyak ditempuh adalah melalui kota Malang. Dari kota Apel ini, pendakian ke Gunung Mahameru berawal dari sebuah daerah bernama Ranu Pane. Di Ranu Pane ini, banyak pendaki mulai menentukan waktu untuk mengawali pendakian.
Dari Ranu Pane, perjalanan setengah hari menuju daerah bernama Ranu Kumbolo. Di lokasi ini, terdapat danau sehingga di tempat ini para pendaki sering menghabiskan malam untuk beristrirahat dan menikmati keindahan danau di atas ketinggian.
Misteri Arcopodo
Perjalanan dari Ranu Kumbolo, para pendaki akan dipertemukan dengan daerah yang ditumbuhi hutan lebat. Dari sinilah, banyak kisah yang bernuansa mistik terjadi. Konon banyak yang menyebut kawasan hutan tersebut adalah hutan yang mistis. Sebab, tak jarang pendaki tersesat di hutan tersebut meski sudah berulang kali mendaki Mahameru.
Orang Jawa mengatakan, “oyot kesimpar”. Artinya, seseorang akan dibuat linglung dan hanya berputar-putar di jalan yang itu-itu saja selama waktu yang panjang. Di kawasan ini, para pendaki harus memperbanyak do’a kepada Sang Pencipta dan mengurangi sikap sombong dan bercanda yang kurang perlu.
Selepas hutan, akan bertemu sebuah dataran lapang yang menyimpan banyak misteri. Inilah yang dinamakan Arcopodo. Artinya adalah arca kembar. Dalam legenda Mahameru, diceritakan bahwa di tempat tersebut terdapat dua buah arca yang berdiri kembar. Pendirinya adalah prajurit dari jaman kerajaan Majapahit.
Hanya, keberadaan arca tersebut tidak bisa dilihat oleh sembarang orang. Hanya orang yang memiliki “kelebihan” saja yang bisa mengetahui keberadaan arca kembar tersebut. Dan yang melihatnya pun, masing-masing memiliki beragam versi terkait wujud arca kembar tersebut.
Ada yang berkata bahwa arca tersebut sebesar anak kecil. Namun ada juga yang mengatakan bahwa arca tersebut sangat besar sehingga bisa terlihat dari jauh, seperti dari Ranu Kumbolo. Selain itu, bagi orang biasa yang “terpilih” pun, pada akhirnya bisa menyaksikan keberadaan arca tersebut. Dan Arcopodo adalah akhir pos pendakian sebelum seseorang mencapai puncak Semeru. Puncak Mahameru, tempat tertinggi di tanah Jawa.
Senin, 23 Juli 2012
GUA TETES LUMAJANG
OBjek WISATA gua tetes
Gua Tetes merupakan salah satu keajaiban alam Lumajang. Gua Tetes terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo atau lebih tepatnya berjarak 55 kilometer ke arah selatan Lumajang. Areanya pun mudah dituju dengan sepeda motor dan juga mobil. Goa Tetes menawarkan sebuat keeksotisan goa dengan stalagtit dan stalagmit yang beraneka warna. Keanekaragaman warna pada stalagtit dan stalagmitnya membuat gua ini sangat menakjubkan yang mungkin tidak ada di daerah lain. Saat pengunjung tiba di lokasi goa, mereka masih diharuskan jalan menuruni tanggal sepanjang 3 Km ke dalam mulut goa, dengan jalur yang lumayan menantang tapi menyenangkan.
Gua ini bener2 unik. Nggak pernah liat spt ini sebelumnya. Lokasinya ditepi jurang, dikelilingi air terjun. Jadi kalau masuk musti basah2. Tapi fun. Utk bikin foto2 ini, siap2 kalo kamera basah.
Kalau mau kesana bagusnya lewat Malang Selatan. Jalannya mulus, berkelok2. Gua ini terletak di Dusun Krajan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Dari kota Lumajang, lokasi gua ini berjarak kurang lebih 60 kilometer ke arah barat. Jika ditempuh dari Kabupaten Malang, jaraknya kurang lebih 70 kilometer ke arah timur.
Terletak di desa Sidomulyo, kecamatan Pronojiwo, 55 Km ke selatan kota Lumajang, Goa Tetes menawarkan sebuat keeksotisan goa dengan stalagtit dan stalagmit yang beraneka warna.
Saat pengunjung tiba di lokasi goa, mereka masih diharuskan jalan menuruni tanggal sepanjang 3 Km ke dalam mulut goa, dengan jalur yang lumayan menantang tapi menyenangkan.